Blogger Jateng

Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Gobak Sodor atau Galasin

Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Gobak Sodor atau Galasin
Marneskliker.com - Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus dan juga sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal, yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Permainan yang dibentuk dan diciptakan oleh nenek moyang kita merupakan warisan budaya yang harus dilindungi dan dijaga agar tidak tergerus oleh arus modernisasi. Jika dihitung mungkin terdapat lebih dari ratusan atau bahkan ribuan jenis permainan yang berkembang di negara kita, yang merupakan hasil pemikiran, kreativitas, prakarsa coba-coba, termasuk hasil olah budi para pendahulu kita.

Baca artikel : Manfaat Permainan Engklek (Jangka) untuk Kecerdasan Anak

Nenek moyang kita dulu menciptakan permainan tradisional ini bukan sekedar asal menciptakan saja, namun dibalik penciptaan itu tersimpan hikmah yang dapat membantu menumbuhkan karakter anak, asalkan orang tua atau pendidik dapat menyampaikan pesan moral dalam setiap permainan tersebut. Permainan tradisioanal secara langsung atau tidak langsung akan melahirkan kepekaan terhadap semua input yang masuk pada anak. Hal ini tentu memiliki pengaruh yang besar untuk menumbuhkan karakter anak. Salah satunya membangun karakter anak melalui permainan tardisional gobak sodor atau galasin.

Beberapa nilai karakter yang terkandung dalam permainan gobak sodor, antara lain:

1. Nilai yang berhubungan dengan diri sendiri
No. Nilai Implementasi dalam permainan
1.
Jujur
Jika berada dalam kelompok yang mentas mengakui jika tersentuh lawan atau melewati batas mati. Dan jika berada dalam kelompok jaga garis, tidak berbuat curang dengan keluar dari garis penjagaan.
2.
Bertanggung jawab
Melakukan tugas jaga garis dengan baik sesuai perannya masing-masing, sebagai anggota kelompok yang menjaga garis horizontal ataupun jaga garis vertikal.
3.
Gaya hidup sehat
Sebagai anggota tim yang menjaga garis berlari mengejar lawan dan sebagai anggota kelompok yang mentas harus menghindari sentuhan lawan merupakan kegiatan yang memerlukan tenaga sama seperti kegiatan berolahraga.
4.
Disiplin
Anak-anak mematuhi ketentuan dan peraturan dalam permainan gobak sodor.
5.
Kerja keras
Anak-anak berusaha keras menerobos garis-garis yang dijaga lawan untuk mendapatkan nilai dan kemenangan. Kerja keras ditunjukkan kelompok yang sedang jaga garis dengan berusaha mengejar anggota kelompok yang sedang mentas untuk menyentuhnya agar keadaan menjadi berbalik.
6.
Percaya diri
Ketika mulai bermain anak-anak tidak pernah berpikir untuk kalah duluan, mereka yakin terhadap kemampuannya untuk menang dan dengan berani menghadapi lawan dalam permainan.
7.
Berfikir logis, kreatif dan inovatif
Gobak sodor merangsang aktivitas berpikir menentukan strategi untuk menerobos garis penjagaan lawan, melihat situasi dan kondisi mengambil kesempatan, mengecoh lawan dan memikirkan bagaimana cara memperoleh kemenangan tanpa tersentuh penjaga garis.

2. Nilai yang berhubungan dengan sesama
No. Nilai Implementasi dalam permainan
1.
Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain dalam permainan. Melintas di garis yang telah dibuat adalah kewajiban penjaga garis, dan hak anggota kelompok yang mentas melewati garis penjagaan tersebut melalui jalur manapun selama masih dalam arena permainan gobak sodor.
2.
Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat pada aturan-aturan permainan serta keputusan bersama yang telah disepakati bersama dalam bermain.
3.
Menghargai karya dan prestasi orang lain
Menerima kekalahan dan menghargai kemenangan tim lawan.
4.
Demokratis
Anak-anak berunding menentukan permainan yang akan dimainkan, membagi anggota kelompok dengan hompimpah dan menetukan kelompok pertama yang mentas dengan suit antara ketua kelompok.

3. Nilai yang berhubungan dengan lingkungan
No. Nilai Implementasi dalam permainan
1.
Peduli lingkungan dan peduli sosial
Meski tidak selalu dilakukan di luar ruangan namun permainan tradisional yang sangat dekat dengan unsur-unsur alam, baik dalam hal tempat bermain seperti gobak sodor maupun alat-alat permainan yang digunakan dalam permainan tradisional lainnya, berperan penting dalam mendekatkan manusia dengan dunia alamiahnya dan mendatangkan pengertian yang lebih dalam tentang tempat yang mereka jadikan tempat tinggal ini sebagai pengetahuan ekologi yang bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai jiwa dari kehidupan.

4. Nilai yang berhubungan dengan kebangsaan
No. Nilai Implementasi dalam permainan
1.
Nasionalis
Dengan sering memainkan permainan tradisional seperti gobak sodor, anak-anak ikut melestarikan salah satu kebudayaan bangsa.
2.
Menghargai keberagaman
Dalam bermain gobak sodor anak-anak tidak memandang hal-hal yang berkaitan dengan golongan ataupun kasta, agama, usia, warna kulit dan sebagainya.
Masih banyak lagi nilai-nilai yang dapat digali dari permainan tradisional Indonesia yang bentuk dan ragamnya beraneka ragam di seluruh pelosok nusantara.

Referensi: http://yamaro-dikdas.blogspot.com/2012/11/nilai-nilai-karakter-dalam-permainan.html
Sumber gambar: http://triptrus.com

61 komentar untuk "Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Gobak Sodor atau Galasin"

  1. Gobak sodor ini yg juga disebut permainan Hadangan ya kang xixixi... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh di daerah kang eka disebutnya permainan hadangan ya, kalo di saya mah 'gobag' disebutnya :)

      Hapus
    2. kalau di daerah saya cukup Sodor saja mas.. :)

      Hapus
    3. permainan yang nakal
      itu nama gobak sodor sebelum masehi

      Hapus
    4. para pemainnya gak pada nakal kan

      Hapus
  2. cara main galasin itu gimana yamas marnes?
    koq saya nggak pernah liat dulu juga nggak pernah memainkan permainan ini

    BalasHapus
  3. memang rata2 permainan anak tradisional itu mempunyai banyak norma kebaikan yg kadang tidak disadari yamas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, makanya kenalin lagi tuh permainan tradisional ke anak-anak...jangan pada maen PS mulu gitu...ngabis-ngabisin duit ajah :D

      Hapus
    2. iya, apalagi PS yang layarnya pake gedung bioskop

      Hapus
    3. mesti pakai kalkulator ngitungnya

      Hapus
    4. saya biasa ngitungnya pake lidi mas :D

      Hapus
  4. Banyak juga manfaate yo mas..tapi sayang wes jarang banget sing main ginian....


    salam admin satriyoku.blog

    BalasHapus
  5. sayangnya permainan tradisional indonesia mulai luntur hilang ditelam zaman, karena kebanyakan anak-anak lebih senang bermain game digital,,,dan orang tua sudah jarang memperkenalkan permainan tradisional ke anak anak mereka.....
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. faktanya memang seperti itu ya mas, kita selalu kalah dijajah dengan berbagai permainan modern dari bangsa asing padahal permainan modern tidak semuanya baik untuk anak dan bahkan tidak menutup kemungkinan banyak juga yang negatif dari permainan tersebut.

      Hapus
    2. iya, senengnya yang serba instan pokoknya

      Hapus
    3. pengen enaknya doang ya padahal untuk mendapatkan sesuatu yang enak juga ada prosesnya lho :D

      Hapus
  6. kalau saya baru tau akan permainan ini kang, , cara mainnya gimana ya kang ? hehe . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah ngikutin mas yanto aja nie hehee...
      udah dibahas dipostingan sebelumnya mas :D

      Hapus
  7. Jadi mengingat masa kecil dulu... kalo di tempat saya galaxin... entah nama itu dpt dari mana.. Tapi ada juga yang gak jujur loh mas, Saya pernah menyentuh teman, Tapi teman saya tidak merasa... itu siapa yang salah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...dalam permainan memang suka ada juga yang suka curang, cuma permasalahannya temennya Mas Fajri gak ngerasa, pada akhrinya biasanya ada yang harus mengalah....

      Hapus
    2. hero biasanya memang kalah duluan

      Hapus
  8. Permainan tradisional jauh lebih baik dari permainan modern. Seandainta para orang tua bisa menyadari manfaat permainan tradisional

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, yang parahnya lagi kadang ada juga orang tua yang justru selalu menuruti keinginan anak dan membiarkan begitu saja tanpa adanya pengawasan. Sering kali saya liat pemberitaan di media, seorang anak SD mencuri hanya karna pengen maen PS

      Hapus
  9. Hampir mirip namanya dengan sebutan di daerah saya, mas. di sana ini namanya Dorsalodoren, hihi, aneh yah bacanya :D. begitu banyak manfaatnya yah, mas. terperinci sekali sudah pembahasannya. asik main ginian, juga melatih ketangkasan dan kecepatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas namanya unik banget itu, kalo ketangkasan dan kecepatan itu dah pasti mas, karena permainan ini memang banyak gerak dan lari :)

      Hapus
  10. edukasi yang sangat mengena bagi jiwa-jiwa muda dengan memainkan permainan galasin ini ya kang, sebagai pendidik pada sebuah yayasan saya teh jadi terinspirasi untuk mainin permainan ini..tapi kolerasi dengan pelajaran matematika yang saya pegang apaan ya?, coba di kasih ide buat saya kang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada kang permainan tradisional yang bisa dijadikan media pembelajaran matematika, permainan congklak salah satunya, tapi ini mah cocoknya buat anak-anak usia PAUD kang heheee....

      Hapus
    2. congklak cocok buat anak usia SD Kang ,kalau untuk PAUD sepertinya terlalu berat,

      Hapus
    3. iya usia SD kelas 1-3'an kali ya kang, untuk PAUD bisa diterapkan pelan-pelan di kelompok TK B mungkin :)

      Hapus
  11. banyak nilai yang bisa didapat dari permainan ini, namun yang menjadi perhatian kalau anak-anak yang bermain harus di jaga oleh orang dewasa agar tidak terjadi salah paham dan memicu terjadinya perkelahian karena permainan gobag sodor identik dengan sentuhan dan sentuhan tersebut bisa tidak disengaja dilakukan dengan keras yang menyebabkan salah paham :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas alangkah baiknya berada dalam pengawasan agar tidak terjadi kesalahpahaman, yang namanya perselisihan kecil pasti bisa saja terjadi, tapi biasanya hal tersebut dapat diselesaikan dengan jalan damai (pengalaman pribadi waktu kecil) heheee...

      Hapus
  12. Alhamdulillah di era gadget ini, aku masih bisa mengenalkan permainan ini pada anakku ragil. Seneeeng walau abis main ini bau acem :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti mbak udah turut serta melestarikan permainan tradisional dengan memperkenalkannya pada anak mbak, hebat...

      Hapus
  13. memang betul permainan tradisional yang terlihat sepele,seperti gala asin itu mengajarkan kita untuk lebih BERTANGGUNG JAWAB terhadap tugas yang kita pikul,pokus / konsentrasi dan berjibaku untuk menjaga jangan sampai ada yang menerobos ke wilaya kita.

    BalasHapus
  14. ada nilai2 positif untuk membangun karakter, bisa detil gitu mas ngambil manfaat gobak sodor..mantep

    dulu waktu sd paling demen mainin permainan ini, sekarang jarang banget, apalagi dikota

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekarang kalo Mas Crew mau, silakan sendirian di deket alun2, pinggir jalan

      Hapus
    2. kalau dimalang namanya apa sih sam?

      Hapus
  15. Lama sekali saya tidak maen gobak sodor, waktu kecil saat lapangan luas masih terbentang, saya dan teman2 sering main permainan ini...

    BalasHapus
  16. tuh kan ternyata banyak nilai2 yang diajarkan permainan tradisional, tak terkecuali gobak sodor (di tempat saya namanya blodor). saya jadi pengen nostalgia main gobak sodor. sama mas crewchild apa ya

    BalasHapus
  17. walaupun hanya permainan tradisional, ternyata memiliki banyak nilai jika dibandingkan dgn game sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak manfaatnya jauh lebih besar daripada maen game modern

      Hapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Ini permainan harus memiliki kecepatan yang tinggi dan harus bisa membuat lawan terkecoh berarti harus memiliki gerakan yang lincah agar lawan mudah tertipu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah kira-kira, setidaknya permainan ini melatih ketangkasan dan kegesitan pada anak-anak

      Hapus
  20. Selain pendidikan formal memang benar karakter anak bisa di bentuk melalui permainan ya mas. setuju sekali selain fun juga mendidik, tks. info kesehatan lihat penjelasannya

    BalasHapus