Blogger Jateng

Disadari atau Tidak, Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan

Disadari atau Tidak, Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan
Ketika berangkat kerja, bawalah bekal dari rumah yang telah dibuat oleh orang yang Anda sayangi, dengan menu yang Anda sukai, dan porsinya yang sesuai. [foto: detik.com]
MarnesKliker.com - Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan Money Is Yours But Resources Belong To The Society, sebagai pelengkap dan mudah-mudahan membuat kita tersadar akan beberapa hal yang mungkin tanpa kita sadari sering kita lakukan selama ini. Kebiasaan buruk inilah yang telah menjadikan kita jadi orang-orang yang menyia-nyiakan makanan. Meskipun mungkin tidak ada niatan untuk membuang makanan tetapi kita tidak sadar kalau kita telah menjadi bagian orang yang menyia-nyiakan makanan tersebut.

Kebiasaan menyisakan satu makanan terakhir di atas piring sering kali dilakukan oleh kebanyakan orang dan jika kita perhatikan kecenderungan meninggalkan sisa makanan terakhir ini sering kita jumpai di masyarakat kita. Dan seperti ini kebiasaan kita sebagai orang timur, meskipun tidak semua orang pastinya. Ada rasa malu dan sungkan kalau kita menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan, pola seperti inilah yang harus diubah.
Disadari atau Tidak, Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan
“Lihatlah kami…para petani dengan susah payah menanam kami, memanen kami…Lalu ibumu memasak kami dengan penuh kasih sayang…Tapi lihat apa yang engkau perbuat? Kau buang kami, sekarang kau lihat nasib kami, kami menjadi benda tak berguna” 
Coba Anda bayangkan, misalnya sehari Anda menyisakan satu gorengan, satu sate, satu martabak, satu roti. Bayangkan berapa banyak Anda membuang makanan dalam setahun?

Kebiasaan makan melebihi porsi kemampuan perut, mengambil banyak makanan tapi pada akhirnya perut kita tidak sanggup untuk menghabiskan makanan tersebut. Ini jelas karena hawa nafsu semata, akibat mata kita yang terlalu nafsu melihat makanan tadi sehingga tidak pernah terpikirkan bahwa kemampuan perut kita terbatas, dan si perut tidak bakal sanggup untuk menghabiskannya. Padahal sudah jelas agama mengajarkan kepada kita umat manusia untuk tidak membuang makanan atau menyia-menyiakan makanan.

Untuk menghindari membuang makanan yang tersisa, mungkin kita harus melakukan beberapa hal. Misalnya : Ketika berangkat kerja, bawalah bekal dari rumah yang telah dibuat oleh orang yang Anda sayangi, dengan menu yang Anda sukai, dan porsinya yang sesuai dengan kemampuan perut Anda. Mungkin dengan cara seperti ini Insya Allah makanan tersebut akan habis dimakan dan tidak ada makanan yang tersisa.

Menghabiskan makanan sampai tidak tersisa atau menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan bukanlah sebuah dosa juga tidak melanggar etika, justru membuang makanan itu yang dosa. Sejak kapan menghabiskan makanan disebut melanggar etika?

Ketika makan di luar kita cenderung memesan banyak makanan, selalu lebih dari kemampuan perut kita. Ketika anda mulai sadar bahwa makanan tersebut tidak akan habis, maka jalan keluar paling baik adalah sisakan makanan yang rada banyak dan mintalah untuk dibungkus kepada pelayan.

Kenapa kita harus menyisakan makanan yang rada banyak untuk untuk dibungkus? Karena ketika makanan sisa cuma sedikit, orang biasanya menjadi malas untuk meminta di bungkus, dan akhirnya akan menjadi makanan terbuang yang sia-sia. Untuk tidak menjadi orang yang gemar menyisakan makanan dan membuangnya dengan sia-sia, tentu diperlukan sebuah komitmen dari dalam diri kita masing-masing.

Nah, untuk memotivasi dan sebagai bahan renungan untuk menyadarkan diri kita, yuk sekarang kita belajar berhitung!

Jika dalam 1 sesi makan kita menyisakan 2 butir nasi, dan 1 hari kita makan 3x sehari, maka jika kita hitung berdasarkan perhitungan matematikanya, kurang lebih seperti berikut ini:

2 butir nasi x 3 kali makan per hari = 6 butir 

Bayangkan dan Renungkan!
Jumlah penduduk Indonesia kita anggap saja 200 juta 
200.000.000 x 6 butir = 1.200.000.000 butir
Jika kita persepsikan dalam 1kg ada setidaknya 50.000 butir
Maka 1.200.000.000 : 50.000 = 24.000 kg = 24 ton

Jadi, setidaknya di Negara ini ada sekitar 24 ton nasi yang terbuang percuma setiap harinya. 
Jika 1 kg misalnya cukup untuk makan 10 orang, maka setidaknya 24 ton cukup untuk makan 240.000 orang. 

Kebiasaan orang-orang yang menyisakan makanan itu kerap menyisakan makanan di piringnya seolah makanan di muka bumi ini berlimpah ruah, padahal kalau kita mau melihat ke sekeliling, ada banyak saudara-saudara kita di seberang sana atau di belahan dunia sana yang masih kelaparan. Jangankan makan 3x sehari, bisa memakan sisa makanan orang lain saja sudah untung. Renungkanlah sobat! [source: kaskus.co.id]

31 komentar untuk "Disadari atau Tidak, Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan"

  1. Kalau saya suka semua makanan tersebut mas, apalagi kalau sate. he,, he,, he,,,

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama dong, apa lagi sate kambing tuh wah pasti bakalan gak tersisa deh :D

      Hapus
  2. mas marnes jeli banget deh, memang benar mas, meskipun tidak setiap hari, saya sendiri kadang makan nggak habis, ketika rasa pengen makannya tinggi kadang sampai nambah. jadi sebetulnya makan dan memasaklah sesuai dengan kebutuhan. jangan mubazir. karena itu tidak baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yo'i mas bro, makanlah secukupnya aja sesuai dengan daya tampung si perut, jangan terlalu berlebihan yang ada malah jadi kebuang tuh makanan :)

      Hapus
  3. Ambil makanan secukupnya ... Tapi godaannya adalah kalau sudah laper mata :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak terkadang nafsu mata kurang terkontrol sehingga mengambil makanan dengan porsi yang berlebih padahal isi perut gak mungkin menampung dalam jumlaha yang banyak :)

      Hapus
  4. mungkin itu salah satu kebiasaan yg susah dirubah nih mas.harus diawali dari diri kita sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas memeng tidak mudah karena udah menjadi kebiasaan, tapi Insya Allah setelah kita tahu dan berusaha untuk konsisten, pasti bisa lah :)

      Hapus
  5. bener juga ya analisanya, padahal saya teh suka mengajak orang-orang disekitar saya untuk menjaga lingkungan dengan memakan semua makanan tanpa disisakan...hadeuh baru sadar saya mah

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bener-bener mulia banget mang lembu nie suka mengajak orang-orang untuk menjaga lingkungan, salut pokonya mah :)

      Hapus
  6. iya bener kang, ini kebiasaan yang kurang baik, menyisakan makanan dalam piring, padahal banyak orang disekeliling kita yang justru memerlukan makan ya kang..ah jadi malu pada diri sendiri nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kang, padahal kalo kita liat ke sekeliling atau di luaran sana masih banyak orang yang kurang beruntung yang kesulitan untuk makan sehari-hari

      Hapus
  7. aku juga suka prihatin pada makanan yang mubadzir, coba anda cek dipesta pesta pernikahan atw khitanan dll, survey menunjukan 35% makanan tersisa, yg 65% habis, utk minuman 45% sisa minuman terbuang.. kalo disimpulkan "ternyata Indonesia itu negara kaya" hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan disuatu pesta hajatan teh, dalam keseharian aja kita sering membuang makanan, terbukti masih banyak orang yang suka menyisakan makanan dalam piringnya, mungkin keliatan sepele tapi jika melihat perhitungan di atas yang dihitung dalam jumlah skala global ternyata banyak sekali makanan yang dibuang secara percuma :)

      Hapus
  8. wah bner bnget mas marnes, jadi ga enak pernah menyia-nyiakan makanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah setelah membaca postingan ini untuk ke depannya jangan pernah menyisakan makanan ya hehehe...

      Hapus
  9. benar sekali Mas, disadari atau tidak selama ini kita memang sudah sering menyia-nyiakan Makanan yang dengan jerih payah dan usaha hingga jungkir balik buat mendapatkannya.

    Tapi dari tadi saya sangat menikmati alunan lagu yang Mas Marnes suguhkan lo hehehehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, jangan ngeliat jauh-jauh deh...kita bayangin aja bagaimana orang tua kita dengan susah payah jadi petani, mulai dari menanam, mengelola, memasak hingga ibu kita menghidangkan makanan setiap hari untuk kita tanpa mengenal lelah...

      Lagu yang mana mas, kalo nanti dah bosen, bisa request lagu yang lainnya hehee..

      Hapus
  10. asik uy laguna hahahaayyyy....
    iya ya kang, kadang tanpa kita sadari kita sering membuang sampah atau sisa makanan, sudah kebiasaan atau mungkin lupa xixixii, tinggal tanya pada diri kita sendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manteb kan?
      Kebiasaan buruk yang selama ini mungkin disepelekan kang, padahal kalo kita mau berpikir jauh ke depan dampaknya lumayan besar juga

      Hapus
  11. mubazir sekali, padahal tidak semua orang bisa makan tiap hari....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya itu mas, mulai sekarang usahakan jangan pernah lagi membuang makanan ya hehehe... kalo sekiranya gak abis, ambil makanan secukupnya aja :D

      Hapus
  12. iya yaa. saya introspeksi deh sekarang

    BalasHapus
  13. artikel yang menarik. seharusnya ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak menyia-nyiakan makanan dan mengkampanyekan untuk menghabiskan makanan yang sudah diuambil. oke.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas mudah-mudahan dengan adanya artikel ini bisa menggugah hati kita agar tidak lagi membuang makanan dengan percuma :)

      Hapus
  14. bener juga ya mas, sayang juga ya kalau makan nggak dihabiskan, padahal di luar sana masih banyak orang yang kekurangan makaanan :)

    BalasHapus
  15. kalo saya suka nyisain makanan tapi kalo makanan itu rasanya ngga enak, kalo makanan enak mh ngga bakalan di sisain haha

    BalasHapus
  16. Sayang sekali ya 24 ton nasi yg trbuang.
    Tapi sebenarnya masih ada ternak Itik yg siap menampung nasi sisa tersebut..

    BalasHapus
  17. Bagi Anda yang punya usaha martabak, saya punya kabar gembira untuk Anda. Saya memiliki Packaging Makanan yang dapat Anda cetak dengan gambar suka-suka pada bagian atas kemasan makanannya. Kemasan makanan ini anti minyak dan juga anti bocor.

    Dijamin martabak milik Anda takan membuat pelanggan Anda resah dnegan kemasan lama yang mudah bocor dan mengeluarkan minyak berlebih.

    BalasHapus